PT-76
PT-76
pertama kali diperkenalkan kepada publik dan diproduksi secara massal
oleh Uni Soviet sejak tahun 1954. Desain dasarnya sebenarnya telah
dirancang sejak pertengahan Perang Dunia II. Kendaraan lapis baja
berawak 3 orang ini berfungsi utama sebagai kendaraan intai tempur di
jajaran AB Uni Soviet dan 23 negara lainnya. Kondisi geografis Uni
Soviet serta Eropa bagian tengah dan timur yang banyak memiliki
rawa-rawa, danau dan sungai besar mendasari pembuatan tank amfibi ini.
PT-76 dalam defile HUT ABRI 1978. Terlihat meriam belum mengalami retrofit
Soviet bermaksud menjadikan PT-76 sebagai ranpur terdepan yang akan menjebol pertahanan NATO dari garis belakangnya. Kesuksesan Rommel dalam melabrak pertahanan Sekutu di hutan Ardennes, Perancis, dan Amerika saat memotong kekuatan militer Korea Utara di semenanjung Korea, merupakan obsesi Soviet. Rangka dasar PT-76 kelak banyak memunculkan dan menjadi ilham bagi pembuatan kendaraan-kendaraan tempur (ranpur) lainnya, seperti BTR-50, panser angkut meriam gerak sendiri ASU 85 dan kendaraan angkut peluncur rudal Frog-2.
PT-76
secara fisik memiliki bobot dalam keadaan kosong 13,5 ton dan dalam
keadaan siap tempur 14,5 ton. Agar mampu beroperasi di perairan dalam
maka tank ini hanya memiliki lapisan baja yang tipis, yaitu 14 mm di
bodi dan 17 mm di turet, tidak seperti tank sejenis di kelasnya.
Sementara itu untuk mengurangi beban penumpang, maka komandan tank juga
merangkap sebagai pengamat medan, awak meriam dan operator radio.
Dimensi baku PT-76 jika diukur tanpa meriam memiliki panjang 6,91 m,
lebar 3,14 m dan tinggi 2,21 m, kemudian ketinggian dari tanah ke kolong
tank (ground clearance) adalah 0,37 m. Jika diukur dengan panjang
meriam serta ketinggian senapan penangkis serangan udara yang terdapat
di PT-76 maka dimensinya menjadi: panjang 7,62 m, lebar 3,14 m dan
tinggi 3,70 m.
Tenaga
penggerak PT-76 dihasilkan dari mesin diesel 4 silinder jenis V-6 yang
berkekuatan 240 tenaga kuda atau 1.800 rpm. Bahan bakar yang dibutuhkan
adalah 250 liter solar (HSD) kemudian 60 liter air sebagai pendingin
radiator serta menggunakan pelumas mesin jenis DCO.50 sebanyak 45 liter.
Ini membuat PT-76 mampu melaju dengan kecepatan hingga 45 km/jam di
jalan raya sepanjang 260 km, 30 hingga 35 km/jam di jalan biasa dan 25
km/jam di jalan bergelombang sejauh 210 km. Kelebihan PT-76 ini terletak
pada kekuatan mesinnya, karena mampu memberikan kemampuan berenang yang
baik ke arah muka sebesar 11 km/jam untuk jarak 70 km dengan waktu
tempuh 8 jam. Sedang jika bergerak ke belakang, memiliki kecepatan
hingga 5 km/jam. Itulah sebabnya mengapa PT-76 dipandang memiliki
kualifikasi sebagai tank pendarat amfibi.
Sebuah PT-76 milik Vietnam Utara yang berhasil dihancurkan oleh militer AS
Kelebihan lain dari PT-76 adalah mampu mendaki ketinggian di kemiringan hingga 38 derajat ataupun penghalang tegak setinggi 1,06 m, mampu berjalan stabil pada medan yang memiliki kemiringan hingga 18 derajat, melintasi parit selebar hingga 2,8 m atau melintasi turunan hingga sedalam 0,75 m dengan besar tekanan pada permukaan 0,49 kg/cm persegi dan dengan perbandingan daya terhadap bobot sebesar 17,5 daya kuda/ton. Sementara itu sudut masuk saat tank akan berenang di laut, danau atau sungai besar adalah 30 derajat dan saat keluar ke permukaan sudut dongak moncongnya adalah 25 derajat. Sistem tenaga kelistrikan PT-76 bersumber pada 2 buah accu (aki) yang masing-masing bertegangan 12 Volt. Sebagai sarana komunikasi, PT-76 menggunakan radio tipe R-123.
0 Responses to "Tank PT-76"
Post a Comment